23 Januari 2012

I just saw this video today. oh gosh, that was sooooooooooooooooooo sweet :') best wedding proposal ever !!! I wish my future husband will do that to me haha LOL :P


 

9 Januari 2012

Pengembangan dari UKM

   Sektor usaha kecil menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup penting di dalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan di masa krisis ekonomi merupakan bukti bahwa sektor UKM ini merupakan bagian dari sektor usaha yang cukup tangguh. UKM selain diharapkan memiliki kontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan juga memiliki kontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja sehingga dapat ikut menurunkan tingkat pengangguran dan menciptakan stabilitas ekonomi makro nasional.
   Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan pengembangan UKM dengan pola Regional Manajemen (RM) atau Kerja sama Antardaerah (KAD) terbukti efektif mempercepat pembangunan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan di daerah. "Dengan berjalannya waktu konsep KAD atau RM terbukti menjadi salah satu solusi terbaik untuk masalah pembangunan di Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas.
   Ada banyak usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Sampai tahun 2011, jumlahnya konon mencapai 52 juta UKM. Akan tetapi perkembangan UKM agar berkembang masih terhambat berbagai persoalan seperti modal, manajemen bisnis sampai strategi pemasaran.
Padahal, khususnya soal pemasaran, dengan memanfaatkan internet pelaku UKM bisa lebih meningkatkan pemasarannya. Lalu, bagaimana caranya meningkatkan usaha kecil menengah melalui internet?
Sebelum mengetahui cara meningkatkan usaha kecil menengah (UKM) dengan internet, ada hal yang tak kalah pentingnya untuk dibahas yaitu mengenai strategi pengembangan UKM. Ini penting, sebab tanpa strategi yang tepat, usaha kecil menengah akan sulit berkembang.

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

UKM sebaiknya harus segera menjalankan strategi berikut ini agar usahanya berkembang.
  • Segmentasi pasar. Dalam merancang suatu produk, UKM harus menjalankan segmentasi pasar. Cara ini yang juga dilakukan usaha-usaha besar dalam mempersiapkan produknya. Sebuah produk atau jasa, harus membidik pasar tertentu agar manfaat dari sebuah produk bisa maksimal dirasakan konsumen. Sebab, tiap market punya kebutuhan yang berbeda. Dengan melakukan segmentasi pasar, usaha kecil menengah bisa lebih mengoptimalkan setiap produk yang dikeluarkannya.
  • Menjadi pemimpin pasar. Ini mungkin sering dilupakan oleh usaha kecil menengah. Yang penting penjualan lancar, rasanya sudah cukup. Padahal, untuk melakukan lompatan yang lebih besar, UKM harus bekerja lebih keras agar bisa menjadi pemimpin pasar. Terlena dengan kenyamanan yang sudah dirasakan bisa menjadi blunder besar bagi sebuah usaha. Sebab situasi bisnis tidak berhenti berubah.
  • Kerjasama antar usaha kecil menengah. Melakukan kerjasama dengan sesama pelaku usaha kecil menengah perlu juga dilakukan agar bisa saling memperkuat usaha. Misalnya bisa dibuat paket promosi bersama yang bisa saling menguntungkan kedua UKM.

Cara Promosi Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui Internet

Untuk meningkatkan penjualan, usaha kecil menengah (UKM) harus gencar melakukan promosi. Berikut cara promosi online yang bisa dilakukan oleh pelaku UKM.
  1. Web atau Situs. Memiliki situs atau web sendiri sudah menjadi keharusan bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang ingin maju. Dengan situs tersebut, UKM bisa mempromosikan produk-produk yang dimilikinya ke seluruh dunia.
    Baca juga artikel cara membuat website gratis.
  2. Blog. Punya blog mendatangkan manfaat besar bagi usaha kecil menengah. Sebab akan membuat promosi yang dilakukan lebih lincah.
    Baca juga 8 Cara Praktis Membuat Blog Sukses Spektakuler.
  3. Sosial media. Peran social media makin penting bagi kehidupan masyarakat saat ini. Usaha kecil menengah tidak boleh ketinggalan berada di dalamnya untuk lebih mendekatkan diri dengan pasar. Pengelolaan social media yang tepat, seperti dengan menerapkan Facebook Marketing bisa meledakkan bisnis ukm.
    Baca juga 5 Langkah Spektakuler Membangun Popularitas dengan Social Media.
  4. Offline-online. Menghubungkan antara kegiatan offline-online di usaha kecil menengah dapat mempercepat pertumbuhan UKM melebihi yang pernah dibayangkan.

Perusahaan yang Pailit

Pailit adalah debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadaan yang berwenang, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permintaan seorang atau lebih krediturnya; apabila debitur merupakan bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bank Indonesia. bangkrut (bankrupt).
Secara sederhana, perusahaan merugi jika pengeluarannya lebh besar dari pendapatan. Keuntungan ibarat darah bagi perusahaan. Jika keuntungan tidak kunjung menjelang sampai memakan habis persediaan uang tunai perusahaan, maka perusahaan lambat laun akan berhenti beroperasi, apalagi jika keadaan diperburuk dengan jumlah utang yang menggunung. Tak ayal lagi dentang lonceng kematian semakin keras terdengar sebagai peringatan bagi pimpinan maupun karyawan perusahaan tersebut untuk bersiap diri menghadapi ke-mungkinan terburuk: perusahaan gulung tikar.
Ada beberapa hal yang harus dihindari agar perusahaan tidak menuju kebangkrutan. Inilah di antaranya:

Takut untuk mengambil risiko
Banyak perusahaan yang kadang-setelah mencapai sukses yang didambakan-jadi takut untuk mengambil langkah maju yang cenderung berisiko. Sebab, kesuksesan kadang melenakan, sehingga akhirnya kita takut untuk melangkah lebih jauh.

Cenderung tidak fleksibel
Saat menjalankan sebuah perusahaan, kita harus terus belajar dan mencari inovasi terbaik yang bisa dilakukan guna mengembangkan produk yang kita miliki.

Mengisolasi diri sendiri
Ada orang-orang tertentu yang mengisolasi dirinya pada ruangan besar dan menutup rapat-rapat ruangannya. Ia seolah-olah mengatakan pada orang di sekelilingnya: "Jangan membuat bos marah. Jangan bawa kabar buruk." Orang seperti ini hanya akan menjadi "katak dalam tempurung" yang tak tahu perkembangan yang terjadi di sekelilingnya. Akibatnya, ia pun tak bisa mendapat banyak masukan yang berguna untuk perkembangan usaha.

Beranggapan tidak terjadi kesalahan apa-apa
Sifat sering mencari kambing hitam kadang juga melanda sebuah perusahaan. Maka, ketika terjadi sesuatu yang mengguncangkan perusahaan-dan masih saja merasa itu adalah kondisi di luar perusahaan yang memengaruhi- siap-siap sajalah menerima
kekalahan. Karena itu, jika tidak ingin hal tersebut melanda perusahaan kita, cobalah untuk lebih terbuka untuk mengevaluasi secara menyeluruh baik internal dan eksternal.

Bermain-main dengan "garis batas pelanggaran"
Ada beberapa pihak yang kadang menjadikan pelanggaran sebagai bagian-yang konon-akan mempermudah jalannya usaha. Untuk jangka waktu yang pendek, barangkali ini akan jalan. Tapi, seiring dengan penegakan hukum yang terus dilakukan, hal seperti ini tak akan langgeng. Untuk itu, etika dalam berbisnis sudah sepantasnya harus selalu dijaga sejak awal berdirinya usaha. 
Setiap kasus jatuhnya bisnis, selalu memiliki sebab, dan memiliki tanda-tanda. Berikut 10 tanda-tanda bisnis ambles yang mengarah pada jatuhnya sebuah bisnis. Berikut 10 tanda-tanda bisnis yang  cenderung meluncur ambles jika tidak segera dikendalikan dari awal. Disarikan dari berbagai pengalaman para praktisi entrepreneur yang telah berpengalaman jatuh bangun mengelola usahanya.

Pertama, Tidak Sabar.

Pebisnis yang tidak sabar cenderung tidak telaten mengelola usahanya. Ketidaksabaran juga menyebabkan banyak kecerobohan yang muncul. Ketidaksabaran dan kecerobohan diakui oleh banyak pebisnis merupakan faktor yang sering menjadi penyebab hancurnya bisnis yang sudah dibina bertahun tahun.

Kedua, Melupakan Kepentingan Usaha, Mengutamakan Kepentingan Pribadi.
Pebisnis yang mulai sukses, seringkali lupa membangun usahanya lebih kuat, lebih berdaya saing. Ia terlena dengan usahanya yang sudah mulai berjalan, padahal sejalan dengan berkembangnya usaha yang didirikannya, banyak kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan usaha tersebut. Ia justru meningkatkan dan mengutamakan keperluan pribadi yang justru tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan usaha.
Ketiga, Terjebak Kredit Macet.
Akses kredit yang mudah, baik yang ditawarkan oleh perbankan atau melalui kartu kredit jika tidak dilakukan secara hati-hati dan terukur menjadi penyebab kejatuhan bisnis seseorang. Gunakan kredit perbankan seluruhnya untuk kegiatan usaha, dan jangan untuk kegiatan konsumsi.

Kelima, Terlibat Masalah Hukum.
Ketika sudah tekad menjadi pewirausaha, yang paling penting diperhatikan adalah perilaku sosial harus jauh dari masalah hukum, misalnya menipu, membohongi orang lain, mencuri serta berperilaku negatif, karena sewaktu-waktu hukum tersebut akan memenjarakan dan berakibat buruk bagi bisnis yang anda bangun, dan reputasi bisnis dapat hancur seketika.

Keenam, Suka membeli barang yang tidak bermanfaat.
Jika sesekali membeli barang yang tidak ada manfaatnya bolehlah diabaikan, tetapi jika suka (berarti dilakukan berkali-kali) maka kebiasaan ini dapat menyebabkan keuangan perusahaan dalam keadaan bahaya. Misalnya, setiap ada pesta selalu membeli baju baru, atau setiap tahun selalu membeli mobil baru.

Ketujuh, Gampang tergoda promosi.
Menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan perusahaan memang itulah harapannya, tetapi banyak pewirausaha yang baru tumbuh selain memiliki kebiasaan membeli produk yang tidak ada manfaatnya juga gampang tergoda oleh rayuan promosi. Setiap ada pameran selalu menekan kontrak order barang tanpa mempedulikan kondisi keuangan perusahaan.

Kedelapan, Terlalu ambisius, sehingga action bisnisnya tanpa perhitungan sama sekali.
Modal nekad doang. Yang penting jalan dulu. Akhirnya ya benar-benar jalan merosot terus ke bawah.

Kesembilan, Terlalu banyak pakai uang orang lain...atau terlalu BODOL (Berani Optimis Pakai Duit Orang Lain).
Sehingga berakibat lupa diri, bahwa itu duitnya orang lain yang harus dikembalikan juga...bukan duitnya sendiri. Nah, karena lupa diri ini, maka cara pakai duitnya juga bisa saja sembarangan, tidak menggunakan perhitungan untung rugi bisnis. Asal pakai saja, urusan menyusul belakangan.

Kesepuluh, Tidak mau dan tidak cepat belajar tentang kondisi dari lingkungan bisnisnya.

 

Pengembangan Organisasi (Kerjasama)

   Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
    Sejarah pengembangan organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang/batang: pelatihan laboratorium, umpan balik survei, riset tindakan, produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, serta perubahan strategik. Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah deversitas pendekatan PO, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.
Para Pelaku Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia: spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan para manajer yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
Semua organisasi harus berubah karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang. Perubahan-perubahan pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain.
Untuk menyusun suatu perencanaan perubahan perlu dilakukan suatu diagnosis organisasi. Diagnosis organisasi dapat dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan maupun dengan bantuan pihak luar.
Mendiagnosis organisasi dengan memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka dapat dipandang melalui 3 tingkatan, yaitu:
  1. Organisasi secara keseluruhan adalah cara memandang organisasi secara keseluruhan, termasuk bentuk perusahaan, struktur, mekanisme, sumber-sumber yang digunakan organisasi.
  2. Kelompok kerja (unit, bagian) adalah kelompok-kelompok kerja yang ada pada organisasi, berikut struktur interaksi yang terjadi antaranggota kelompok.
  3. Individu adalah pribadi-pribadi dalam organisasi, termasuk di sini adalah kewajiban individu dalam organisasi. 
    Pada proses diagnosis organisasi yang perlu dilakukan adalah memperhatikan hal-hal yang terjadi pada tiap tingkat:
  4. Tingkat organisasi (secara keseluruhan) – pada tingkat ini dapat dilihat bentuk perusahaan dan bentuk-bentuk hubungan dalam pengalokasian sumber-sumber yang dimiliki.
  5. Tingkat kelompok kerja (departemen) – pada tingkat ini dapat diperhatikan bentuk-bentuk kelompok kerja dan hubungan yang terjadi antar anggota kelompok.
  6. Tingkat individu - pada tingkat ini yang diperhatikan adalah bagaimana deskripsi suatu jabatan kerja disusun sehingga individu dapat berkarya secara maksimal.

Konflik dalam Organisasi

   Organisasi merupakan wadah di mana banyak orang berkumpul dan saling berinteraksi. Organisasi juga terbentuk karena adanya kesamaan misi dan visi yang ingin dicapai. Dari sini setiap individu atau unsur yang terdapat di dalam organisasi tersebut secara langsung maupun tidak langsung harus memegang teguh apa yang menjadi pedoman dan prinsip di dalam organisasi tersebut. Sehingga untuk mencapai visi dan menjalankan misi yang digariskan dapat berjalan dengan baik.
    Seiring berjalannya waktu, di dalam organisasi kerap terjadi konflik. Baik konflik internal maupun konflik eksternal antar organisasi. Konflik yang terjadi kadang kala terjadi karena permasalahan yang sangat remeh temeh. Namun justru dengan hal yang remeh temeh itulah sebuah organisasi dapat bertahan lama atau tidak. Mekanisme ataupun manajemen konflik yang diambil pun sangat menentukan posisi organisasi sebagai lembaga yang menjadi payungnya. Kebijakan-kebijakan dan metode komunikasi yang diambil sangat memengaruhi keberlangsungan sebuah organisasi dalam memertahankan anggoa dan segenap komponen di dalamnya.
   Konflik (pertentangan atau perselisihan) adalah sesuatu yang tidak pernah dapat dihindari, yang terjadi kapan saja sepanjang hidup dan juga di dalam leadership. Penyelesaian konflik yang baik sangat penting dalam meningkatkan ketrampilan sebagai leadership dan memindahkan praktek manajemen dari paham otoritarian (kepatuhan pada seseorang) ke arah pendekatan kooperatif yang menekankan pada persuasi rasional, kolaborasi, kompromi dan penyelesaian yang saling menguntungkan.
   STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK :
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.