14 Mei 2011

Manusia Dan Keadilan

    Keadilan adalah kata kunci yang menentukan selamat tidaknya manusia di muka bumi. Tanpa keadilan, manusia pasti hancur. Karena itu, tugas yang pokok manusia adalah menegakkan keadilan. Keadilan akan memberikan bebahagiaan, oleh karena itu tegakkanlah keadilan tersebut dalam kehidupan kita seharihari.
    Keadilan adalah gagasan yang paling sentral sekaligus tujuan tertinggi yang diajarkan setiap agama dan kemanusiaan dalam upaya meraih cita cita manusia dalam kehidupan bersama.
    Untuk mengetahui apa itu keadilan dan ketidakadilan dengan jernih, diperlukan pengetahuan yang jernih tentang salah satu sisinya untuk menentukan secara jernih pula sisi yang lainnya. Keadilan yang lengkap bukan hanya mencapai kebahagiaan untuk diri sendiri, tetapi juga kebahagiaan bagi orang lain. Dalam kehidupan sehari hari, kita hendaknya jangan tergesa gesa untuk mengambil suatu keputusan apapun pada saat kita mengalami berbagai macam masalah. Kita harus bersikap tenang pada saat itu, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Biasanya kita pada saat menghadapi masalah, kita langsung marah dan mencelakai orang lain, itu hanya untuk memuaskan ego kita, ujung ujungnya yang kita dapat hanyalah penyesalan yang terjadi. Supaya tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan tersebut, kita harus selidiki terlebih dahulu permasalahannya.

    Ada berbagai macam-macam keadilan, yaitu sebagai berikut :
1. Adil pada diri sendiri
Banyak kita jumpai, sekarang ini orang tidak memperdulikan dirinya sendiri. Ia bekerja tanpa mengenal batas waktu, bahkan lebih cepat dari matahari, sebelum matahari terbit orang sudah mulai bekerja, dan begitu matahari sudah terbenam orang masih juga bekerja. Memang itu tidak salah, tetapi kita harus menjaga kesehatan jasmani ini supaya tidak cepat sakit. Perlu juga kita ketahui bahwa antara kebutuhan jasmani dan kebutuhan batin juga harus seimbang. Kita sering kali hanya memberikan makanan kepada jasmani kita saja, tetapi batin kita tidak kita beri makan sama sekali maka menjadi batin yang kering, mudah sekali sakit hati, marah, dendam dan sebagainya.
2. Adil pada orang lain
Dalam pergaulan seharihari, kita harus menjaga sikap kita, jangan sampai kita menyakiti perasaan orang lain mulai dari sikap (tingkah laku kita) dan ucapan kita dalam pergaulan seharihari, walaupun itu hanya bercanda sekalipun jangan sampai kita menyakiti perasaan orang lain termasuk keluarga kita juga perlu kita jaga sikap yang baik karena kebersamaan itu akan menciptakan kebahagiaankebahagiaan kecil bagi Anda, keluarga, dan juga bagi sahabat Anda, dan yang pasti akan menjadi momen yang sangat berharga dalam kehidupan Anda, keluarga, dan juga bagi orang lain. Dalam kehidupan ini banyak orang yang begitu gila dengan uang dan kekayaan. Untuk mengejar itu semua, mereka begitu beraninya sikut sanasikut sini. Tidak jarang pula mereka mengabaikan kehidupan orang lain yang telah dibangunnya selama ini. Dengan hanya mementingkan dirinya sendiri dengan bekerja dari pagi, apa yang akhirnya ia dapatkan? Kekecewaan, frustasi, dan kehampaan. Dan banyak sekali orang tidak tahu lagi apa yang dilakukan dengan materi yang begitu banyak yang sudah berlimpah yang dikumpulkan selama ini karena keluarganya berantakan.

3. Adil pada alam
Sekarang bencana terjadi di mana-mana bencana  itu disebabkan oleh manusia itu sendiri, yang selalu ceroboh yang tidak menjaga lingkungan alam mengambil kekayaan alam seenaknya sendiri, membuang sampah sembarang tempat, pepohonan ditebang habis. Alam sekarang ini menakutkan, terjadi berbagai macam bencana alam yang silih berganti dan juga lengkap dengan korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kekayaan alam yang sudah diambil dikuras habis oleh manusia itu sendiri yang menyebabkan bencana alam terusmenerus. Bagaimanakah caranya kita  menegakkan keadilan kepada alam tersebut? Marilah kita mulai yang  paling gampang terlebih dahulu untuk mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari  yaitu membuang sampah pada tempatnya, menanam kembali pohon, dan masih banyak yang lainnya.
Pada saat ini kita telah menyadari bahwa penyebab dari masalah itu semua adalah diri kita sendiri. Sekarang marilah kita bersamasama menegakkan keadilan tersebut untuk mencapai kebahagiaan yang lebih tinggi.

Manusia Dan Penderitaan

     Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor internal dan faktor eksternal. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
    Siksaan adalah merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak  atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi mausia.
    Penderitaan, memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya.  
     Diatas telah dikemukakan bahwa banyak factor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan manusia, pendekatan bisa saja diakibatkan oleh perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak jarang justru penderitaan datang atau disebabkan oleh unsur manusia itu sendiri. Banyak faktor bukti menunjukkan bahwa faktor yang telah disebut di atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan manusia.Manusia sebagai faktor utama penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan dari ulah manusia lainnya. Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan. Penderitaan manusia, sebagai buah dari praktek penguasaan, tidak lepas pula dari pengamatan para sastrawan, atau bahkan pada seniman pada umumnya. Dan memang terhadap yang satu ini mereka umumnya lebih mudah menangkan fenomena tersebut dan sekaligus lebih vokal dalam menyuarakannya dibandingkan kelompok property lainnya. 
    Kita sudah tahu bahwa factor – factor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah factor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.

Manusia Dan Pandangan Hidup

    Pandangan hidup suatu hal berfungsi sebagai kerangka acuan,baik untuk menata kehidupan diri pribadi manusia maupun berfungsi sebagai hubungan antara manusia dengan masyarakat dan alam di sekitarnya. Pandangan hidup tersebut merupakan landasan dasar untuk membentuk berbagai lembaga yang lebih penting bagi kehidupan ini. 
    Dalam perjuangan menuju kehidupan yang lebih sempurna, sebagai makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia memerlukan nilai-nilai unsur yang akan dianutnya sebagai pandangan hidup-nilai luhur adalah tolak ukur kebaikan yang berkenan dengan hal-hal yang bersifat mendasar atau abadi dalam hidup manusia. Seperti tentang cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup ini.
    Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negatif.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hidup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat. Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.
    Cita-cita adalah perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita sering diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.
    Kebajikan adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah-tamah terhadap siapapun.
    Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.